Sabtu, 20 Agustus 2011

Las Tik

LAS TIG (TUNGSTEN INERT GAS)

Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) atau sering disebut Tungsten Inert Gas (TIG) merupakan salah atu dari bentuk las busur listrik (Arc Welding) yang menggunakan inert gas sebagai pelidung dengan tungsten atau wolfram sebagai elektroda. Skema dari GTAW dapat dilihat dalam gambar dibawah, Pengelasan ini dikerjakan secara manual maupun otomatis.


Gambar. Skema pengelasan TIG(tungsten inert gas) 
Elektroda pada GTAW termasuk elektrode tidak terumpan (non cons consumable) berfungsi sebagai tempat tumpuan terjadinya busur listrik. GTAW mampu menghasilkan las yang berkualitas tinggi pada hampir semua jenis logam. Biasanya ini digunakan pada stainless steel dan logam ringan lainnya seperti Alumunium, magnesium dan lain-lain. Hasil pengelasan pada teknik ini cukup baik tapi membutuhkan kemampuan yang tinggi.
Untuk pekerjaan lembaran logam yang tipis, pengelasan TIG dapat digunakan tanpa filler logam. Untuk pekerjaan dengan lembaran logam yang lebih tebal atau ketika menggabungkan bahan yang berbeda, filler logam digunakan dalam bentuk kawat batangan atau kawat gulungan yang dipasok oleh alat pengumpan yang terpisah biasanya tanpa arus listrik. Dalam pengelasan TIG standar, api dikeluarkan dengan bebas tetapi sebuah varian yang dikenal dengan pengelasan plasma menggunakan nozzle sekunder untuk mengecilkan arc.

Lelehan logam, elektroda tungsten yang panas dan bagian ujung dari filler logam yang meleleh dilindungi dari atmosfir dengan menggunakan gas inert. Biacampuran sanya, menggunakan argon, meskipun ada manfaat kualitas dan produktivitas jika menggunakan baik argon dan helium atau argon dan hidrogen.
 PERALATAN YANG DIGUNAKAN PADA PROSES LAS TIG
Las gas tungsten (las TIG) adalah proses pengelasan dimana busur nyala listrik ditimbulkan oleh elektroda tungsten (elektroda tak terumpan) dengan benda kerja logam. Daerah pengelasan dilindungi oleh gas lindung (gas tidak aktif) agar tidak berkontaminasi dengan udara luar. Kawat las dapat ditambahkan atau tidak tergantung dari bentuk sambungan dan ketebalan benda kerja yang akan dilas. Perangkat yang dipakai dalam pengelasan las gas tungsten adalah:
1. Mesin las AC/DC merupakan mesin las pembangkit arus AC/DC yang digunakan di dalam pengelasan las gas tungsten. Pemilihan arus AC atau DC biasanya tergantung pada jenis logam yang akan dilas

 
 2. Tabung gas lindung adalah tabung tempat penyimpanan gas lindung seperti argon dan helium yang digunakan di dalam mengelas gas tungsten.
 3. Regulator gas lindung adalah adalah pengatur tekanan gas yang akan digunakan di dalam pengelasan gas tungsten. Pada regulator ini biasanya ditunjukkan tekanan kerja dan tekanan gas di dalam tabung.

 4. Flowmeter untuk gas dipakai untuk menunjukkan besarnya aliran gas lindung yang dipakai di dalam pengelasan gas tungsten.

 5. Selang gas dan perlengkapan pengikatnya berfungsi sebagai penghubung gas dari tabung menuju pembakar las. Sedangkan perangkat pengikat berfungsi mengikat selang dari tabung menuju mesin las dan dari mesin las menuju pembakar las.

 6. Kabel elektroda dan selang berfungsi menghantarkan arus dari mesin las menuju stang las, begitu juga aliran gas dari mesin las menuju
stang las. Kabel masa berfungsi untuk penghantar arus ke benda kerja.
7. Stang las (welding torch) berfungsi untuk menyatukan sistem las yang berupa penyalaan busur dan perlindungan gas lindung selama dilakukan proses pengelasan.
8. Elektroda tungsten berfungsi sebagai pembangkit busur nyala selama dilakukan pengelasan. Elektroda ini tidak berfungsi sebagai
bahan tambah.
 9. Kawat las berfungsi sebagai bahan tambah. Tambahkan kawat las jika bahan dasar yang dipanasi dengan busur tungsten sudah mendekati cair.
 10.Assesories pilihan dapat berupa sistem pendinginan air untuk pekerjaan pengelasan berat, rheostat kaki, dan pengatur waktu busur.






Las Listrik MIG

MIG (Metal Active Gas) adalah pengelasan dengan gas nyala yang dihasilkan berasal dari busur nyalalistrik, yang dipakai sebagai pencair metal yang dilas dan metal penambah. Sebagai pelindung oksidasidipakai gas pelindung yang berupa gas kekal (inert) atau CO2. MIG digunakan untuk mengelas besi ataubaja, sedangkan gas pelindungnya adalah mengunakan Karbon dioxida CO2. Seperti halnya pada laslistrik TIG, pada las listrik MIG juga panas ditimbulkan oleh busur listrik antara dua elektron dan bahandasar. Elektroda merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang geraknya diatur oleh pasanganroda gigi yang digerakkan oleh motor listrik. Gerakan dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai lasdilengkapi dengan nosel logam untuk menghubungkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gasmelalui slang gas. Gas yang dipakai adalah CO2 untuk pengelasan baja lunak dan baja. Argon ataucampuran argon dan helium untuk pengelasan aluminium dan baja tahan karat. Proses pengelasan MIGini dapat secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual,sedangkan otomatik adalah pengelasan yang seluruhnya dilaksanakan secara otomatik. Elektroda keluarmelalui tangkai bersama-sama dengan gas pelindung. Pengelasan MIG (metal inert gas) secara luasdigunakan setiap kali dibutuhkan peleburan/penyatuan logam dengan kecepatan tinggi dan sedang.Teknik ini menggunakan arc DC yang nyala di antara bagian yang dikerjakan dan kawat elektroda,dimana elektroda ini fungsinya secara simultan adalah sebagai pembawa tenaga dan sumber fillerlogam. Gas pelindung melingkupi arc, proses pemindahan tetesan dan leburan logam dari pengaruhatmosfir.Proses pengelasan GMAW disebut juga dengan MIG (Metal Inert Gas). Prinsip dasar dari proses GMAWini tidak jauh berbeda dengan SMAW, yaitu penyambungan yang diperoleh dari proses pencairansambungan logam induk dan elektroda yang nantinya membeku membentuk logam las. Perbedaan lainyang cukup terlihat antara GMAW dan SMAW adalah pada pemakian jenis pelindung logam gas. PadaSMAW pelindung logam las berupa fluks, sedangkan pada GMAW pelindung ini berupa gas. Gas yangdimaksud bisa Inert atau Active. Dengan demikian karena tidak menggunakan fluks, maka hasilpengelasannya tidak terdapat terak. Proses GMAW ini selain dipakai untuk mengelas baja karbon jugasangat baik dipakai untuk mengelas baja tahan karat atau Stinless Steel serta mengelas logam-logam lainyang afinitas terhadap Oksigen sangat besar seperti Alumunium (Al) dan Titanium (Ti).Untuk pengelasan MIG, gasnya adalah gas inert : argon atau campuran argon-helium. Pengelasan MAGmenggunakan campuran argon dengan gas aktif seperti oksigen, CO atau keduanya. Dalam pengelasan jenis ini antara benda kerja dan elektroda terumpan dilindungi dengan gas pelindung. Efisiensipengelasan jenis ini lebih tinggi dan kecepatan pengelasan jauh lebih baik. Pengelasan ini umumnyadilakukan secara otomatik. Gas karbon dioksida sering digunakan sebagai gas pelindung untukpengelasan logam baja karbon dan baja paduan rendah. Banyak orang merujuk pada pengelasan MIGsebagai GMAW atau gas pengelasan busur logam. Seringkali kedua istilah ini digunakan secarabergantian. Jenis pengelasan ini dianggap otomatis atau semi-otomatis karena hal itu terjadi dengancepat. Proses bekerja untuk bergabung dengan dua keping logam dengan terus melewati kawat lasmelalui pistol. Kabel tersambung ke arus searah dan kemudian melewati senapan dengan gas inertseperti Argon. Kawat bertindak sebagai elektroda dan gas inert bertindak sebagai perisai sebagaipengelasan dilakukan. Ini berarti bahwa mencemarkan adalah ditanggung udara bukannya dimasukkanke dalam zona weld. Seorang tukang las MIG akan menggunakan metode ini untuk menyatukan logam lebih cepat daripada tongkat biasa pengelasan terutama ketika mereka ingin untuk mengelas logamringan seperti aluminium. Ketika metode ini pertama kali memulai gas inert terlalu mahal untukmelakukan proses sepanjang waktu. Hari ini, karbon dioksida dapat digunakan sebagai pengganti gasyang lebih mahal dan membuat metode ini lebih hemat biaya.Kelebihan dari MIG Welding :
Ada beberapa keuntungan dari las MIG:
 * Las mig lebih cepat dari pada metode pengelasan tradisional dan menghasilkan hasil yang lebih tahanlama, terus-menerus.* Dapat digunakan dengan berbagai paduan dan logam yang membuatnya menjadi panutan dalamproses serbaguna.*MIG digunakan untuk mengelas besi dan baja.
Kerugian dari MIG Welding :
 Walaupun ini adalah proses yang sangat khusus yang bekerja secara efisien untuk banyak proyek adabeberapa kekurangan yang dimiliki antara lain :1) peralatan pengelasan yang kompleks dan besar untuk digunakan.2) Peralatan yang memerlukan sumber arus kontinu dan terus-menerus memberi makan kawat melaluipistol.3) Ini merupakan proses yang sangat berbeda dari pengelasan tradisional sehingga ada kurva belajarbagi semua tukang las yang menggunakan teknik ini.4) Karena gas inert, pengelasan MIG tidak dapat digunakan di daerah terbuka karena angin akanmenyebabkan gas lebih banyak bermasalah untuk tukang las MIG.5) Mengelas kurang bersih dengan menghasilkan seperti hujan rintik-rintikPengelasan MIG telah menjadi sangat penting dalam banyak industri karena kemampuannya untukmengelas logam dengan cepat. Jenis pengelasan ini dilakukan di berbagai macam industri yangmencakup industri otomotif dan industri nuklir. Mig welding merupakan cara pengelasan yang dapatmenghemat biaya. Mereka menggunakan waktu lebih sedikit untuk menyelesaikan pekerjaan. MisalnyaARC TIG atau mengelas mengkonsumsi waktu lebih besar daripada waktu yang diperlukan untukmengelas dalam metode Mig.






















1.          Mesin Las MIG / MAG 250A

 Inverter CO2 Gas Shield Welding Machine ( MIG250F)

- Cocok mengelas plat tebal atau tipis.
- Memiliki kontrol elektonik mencegah short circuit.
- Memiliki karakteristik Output yang unik, transfer logam yang sangat stabil, percikan rendah, hasil pengelasan yang baik dan sempurna.
- Dengan sirkuit pelindung cepat untuk kelebihan arus, melindungi IGBT terhadap kerusakan, cocok untuk pekerjaan yang terus menerus.
- Umunya diterapkan pada pengelasan besi carbon steel, stainless steel, aluminium dll.
SPECIFICATION:
Input Power voltage/ Frequency...: Three phase 380V + / - 10% 50/ 60Hz
Rate Input Power Capacity..........: 8.3 KVA
Rate Output Current … .… … … ..: 250 A
Output Current Range… … … … ..: 50 – 250 A
Rate output Voltage Range..… … : 16.5 – 26.5 V
Rate Output Voltage… … … … … : 26.5 V
Duty Cycle 25 C… … … … … … ...: 60%
Power Factor ( COS Ø ) … … .… … : 0.93
Efficiency… … … … … … … .… … : 85%
Insulation Class… … … … … … … : F
Protection Class… … … … … … … : 1P23
Weight… … … … … .… .… … … … .: 16.5 Kg
Dimension… … … … … … … .… … : 480 x 250 x 365 mm
Feeding Speed… … … … … … … … : 2.5 – 13 m/ min
Wire Feeder Form… … … … … … ..: Two Parts
Post Flow Time… … … … … … … ..: 1 + / - 0.5 s
Suitable Thickness… … … … … … .: 0.8 mm
Diameter of Wire… … … … … … … : 0.8 / 1.0 mm
Diameter of Wire Board… … … … .: 270

mesin bor

MESIN BOR
1. Macam – macam Mesin Bor
Bor diguakan untuk membuat lubang dengan jalan memutar sekaligus menekan masuk kedalam benda kerja.
Macam – macam mesin bor diantaranya :
2. Fungsi dan bagian bor
a. Mesin bor bangku / meja
Mesin bor dipasang diatas meja mempunyai penyangga pendek atau penekanan bor dengan tuas dan juga dengan tangan cocok pekerjaan yang tidak tinggi dengan lubang terkecil hingga 13 mm.
b. Mesin bor kolom
Mesin ini mempunyai sebuah kolom silindris mesin ini dipasang tetap diatas lantai untuk pekerjaan yang lebih besar dari pada kemampuan bor meja.
c. Mesin bor radial
Mesin ini mempunyai kolom yang lebih besar dari pada bor kolom, ditempatkan disuatu lengan dengan suatu eretan bor, lengan menampang eretan bor ini dapat diputar radial, sedangkan eretan ban dapat digeser sepanjnag lengan.
d. Mesin bor dada / berpistol
Suatu jenis yang mudah dibawa – bawa (portable) mesin bor pistol yang mata bor dipasang pada ujungnya.
Untuk memutar bor dan bor pistol diperlukan tenaga listrik, pada mesin bor dada permutaran bor dilakukan dengan memutar tuas, pemutar tuas, pemutar menggunakan tangan secara prinsip suatu mesin bor mempunyai bagian – bagian yaitu :
Penjepit bor
Sumbu pemutar chuck maupun penggerak / pemutar
Baik elektrik maupun manual (dengan tangan)
3. Macam – macam mata bor
Mata bor dibagi dalam beberapa macam seperti :
Berpilin / spiral bor senter, bor pembenam (Counter drill)
Bor persing (counter sink) dan bor peluas (reamer)
Sedangkan berpilin / spiral dilihat dari bentuk kepalanya ada yang bermacam – macam seperti :
Silindrtis
Tirus
Segi empat pipih tirus
Segi empat tirus....

Rabu, 17 Agustus 2011

BAB IV
MESIN BUBUT
Penggolongan Mesin Bubut
A. Pembubut Kecepatan F. Pembubut Turet
1. Pengerjaan Kayu 1. Horisontal
2. Pemusingan Logam a. Jenis ram
3. Pemolesan b. Jenis sadel
B. Pembubut Mesin 2. Vertikal
1. Penggerak puli kerucut a. Stasiun tunggal
bertingkat b. Stasiun banyak
2. Penggerak roda gigi tangan 3. Otomatis
3. Penggerak kecepatan G. Pembubut Otomatis
C. Pembubut Bangku H. Mesin Ulir Otomatis
D. Pembubut Ruang Perkakas 1. Spindel Tunggal
E. Pembuat kegunaan Khusus 2. Spindel Banyak
I. Fris Pengebor Vertikal
Konstruksi Mesin Bubut